Gedung Sate

Tentang Gedung Sate

Gedung Sate merupakan perkantoran pemerintahan tua yang memiliki ciri khas berupa 6 tusuk sate yang berada diatas Menara sentral. 6 tusuk sate merupakan symbol biaya pembangunan yang menghabiskan 6 juta golden. Gedung yang berusia lebih dari 100 tahun ini telah terkenal hingga ke manca negara sebagai pertanda bagi beberapa bagungan di Jawa Barat.

Lokasi Gedung Sate

Gedung Sate Bandung berlokasi di Jalan Diponegoro No.22, Kelurahan Cipahit, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40115. Lokasinya juga berdekatan dengan lapangan Gasibu, lapangan ini persis berada di depan Gedung Sate dan menjadi ruang publik warga Bandung. Selain itu, gedung ini terletak dikawasan bersejarah. Terdapat beberapa bangunan bersejarah yang letaknya tidak cukup jauh, diantaranya; Museum Geologi, Museum Pos Indonesia, dan Gedung Dwiwarna .

Fungsi dan Kegunaan

Semenjak 1980 gedung Sate dikenal dengan sebutan kantor Gubernur, sebagai sentral acara pemerintah provinsi Jawa Barat. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, gedung ini juga menjadi salah satu lokasi wisata. Gedung ini dibuka sebagai lokasi wisata sejarah setiap akhir pekan, pada pukul 08.00 – 17.00. Harga tiketnya dibandrol Rp. 5000/ orang

Sejarah Gedung Sate

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m2, dengan luas bangunan 10,877,734m2, di masa Hindia Belanda, Gedung sate disebut Gouverments Bedrijven (GB). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Johana Catherina Coops (puteri sulung wali kota Bandung), B Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia dan J.P Graff van Limburg Sitrum, Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan diplomat pada 27 Juli 1920. Gedung yang bergaya Hindia Belanda ini dirancang oleh empat arsitektur luar negeri diantaranya:In G Hendriks, Ir. J Berger, Kol Purn V.L Slors dan It. Eh.de Roo. Penggarapan gedung ini mampu dirampungkan dalam kurun 4 tahun, yakni dari tahun 1920 hingga 1924. Dikerjakan oleh 1989 tenaga dan 150 orang pemahat, pengukir batu dan pengukir kayu dengan biaya 6 juta Golden.

Pada tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban sebanyak tujuh pemudah yang mencoba mempertahankan gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pahlawan tersebut dibuatkan tugu dari batu yang diletakan dibelakang halaman gedung sate. Namun, pada 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan didepan halaman gedung Sate.

Transportasi ke Gedung Sate

Untuk sampai di Gedung Sate, perjalanan dapat ditempuh menggunakan transportasi umum; Bus, kereta api dan pesawat.

  • Terminal Kedatangan Bandara Husein Sastranegara

Dari terminal kedatangan Bandara Husain Sastranegara anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jasa ojek ke perempatan patung husein, dilanjutkan dengan naik angkot 06 CiroyomCicaheum dan turun disebelah lapangan Gasibu.

  • Stasiun Kiaracondong

Jika dari stasiun Kiaracondong, anda dapat langsung berganti transportasi angkot 16 Riung Bandung Dago lalu turun di Gedung Sate. Jika misalnya anda dari Terminal Cicaheum, anda dapat pindah transportasi angkot 05 Cicaheum Ledeng dan turun di depan Gedung Sate.

Pentingnya Kode Pos di Gedung Sate

Pencantuman Kode pos merupakan hal yang sangat penting pada suatu tempat tertentu. Kode pos digunakan sebagai acuan untuk mencari sebuah alamat dalam penggunaan jasa pengiriman suatu barang. Setiap kode pos terdiri dari lima digit angka yang menunjukan kode wilayah tersebut. Selanjutnya, kode pos dapat mempermudah kurir melakukan antar jemput barang.

Dengan Kode Pos Gedung 40115 yang terletak di kelurahan Citarum kecamatan Bandung Wetan maka aktifitas pemerintahan yang berlangsung di Gedung Sate tidak akan terlepas dari jasa antar jemput kurir dalam melakukan pengiriman barang, dokumen maupun untuk memesan jasa tertentu. Apalagi di era digital ini, semua orang dapat menggunakan jasa online dalam melakukan transaksi jual beli ataupun antar jemput dokumen. Karena itulah Kode pos sangat penting untuk mengetahui lamat spesifik suatu tempat.